Apa itu Pembukuan dan Rekonsiliasi Fiskal?

      Orang atau Badan yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas di Indonesia harus mengadakan pembukuan yang dapat menyajikan keterangan-keterangan yang cukup untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak atau harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, guna penghitungan jumlah pajak terhutang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.


      Bagi Wajib Pajak yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dibebaskan dari kewajiban untuk mengadakan pembukuan, sekurang-kurangnya harus menyelenggarakan pencatatan untuk dijadikan dasar pengenaan pajak yang terhutang. Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya.

        Pembukuan sekurang-kurangnya terdiri dari catatan yang dikerjakan secara teratur tentang keadaan kas dan bank, daftar hutang-piutang dan daftar persediaan barang, dan pada setiap Tahun Pajak berakhir Wajib Pajak harus menutup pembukuannya dengan membuat neraca dan perhitungan rugi laba berdasarkan prinsip pembukuan yang taat asas (konsisten) dengan tahun sebelumnya.

Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab, satuan mata uang rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.

Pembukuan atau pencatatan dan dokumen yang menjadi dasarnya serta dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas Wajib Pajak harus disimpan selama sepuluh tahun.

Pembukuan dilakukan dengan berprinsip pada Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia. Hasilnya disebut laporan keuangan komersial. Itu di satu sisi. Di sisi lain, untuk kepentingan pajak perusahaan harus menyusun laporan keuangan yang mengikuti ketentuan perpajakan. Hasilnya adalah Laporan Keuangan fiskal.

Untuk mensikronisasikan laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan fiskal maka dilakukan penyesuaian atau yang disebut proses rekonsiliasi. Secara skematik dapat digambarkan seperti skema.

Jadi perusahaan harus selalu siap untuk melakukan rekonsiliasi terutama bila dalam banyak hal laporan keuangan komersial dibuat dgn tidak merujuk ketentuan perpajakan maka rekonsiliasi akan semakin kompleks.

Hari ini telah dibaca  kali

Postingan Populer

Postingan Lain Yang Perlu Dibaca

Dimensi Kualitas Produk Jasa