Karakteristik Ciri Produk Jasa


Dalam pemasaran, produk mempunyai arti yang luas, yaitu suatu kesatuan yang ditawarkan pada pasar baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Produk yang berwujud biasa disebut barang (goods) dan produk yang tidak berwujud biasa disebut jasa (service).
 Seperti yang diungkapkan oleh Kotler dan Armstrong jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Berbeda dengan Robert D. Reid yang memberikan penjelasan mengenai jasa lebih berdasarkan karakteristiknya, yaitu sesuatu yang tidak berwujud, tidak seperti produk yang berwujud, jasa bukan barang fisik, tetapi sesuatu yang menghadirkan kegiatan atau perbuatan. Kehadirannya ini umumnya dilakukan atas dasar personal sering berhadap-hadapan langsung antara individu.

Pendapat yang lain lagi adalah pendapat Christian Gonroos yang mencoba memadukan pengertian jasa sebagai aktivitas dari suatu hakikat yang tidak berwujud yaitu interaksi antara konsumen dan pemberi jasa dan/sumber daya fisik atau barang dan/ sistem yang memberikan jasa, atau yang memberikan solusi bagi masalah-masalah konsumen.
       
Kalau kita perhatikan dalam praktek sehari-hari, maka dapat kita lihat bahwa jasa mempunyai beberapa karakteristik. Setidaknya ada empat karekteristik utama jasa . Apa saja karakteristik jasa tersebut?

  1. Tidak berwujud. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bila barang merupakan suatu objek, alat, material, atau benda; maka jasa merupakan perbuatan,  tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usahaTidak dapat dipisahkan. Kegiatan jasa tidak dapat dipisahkan dari pemberi jasa, baik perorangan ataupun organisasi serta perangkat mesin/teknologi. produksi dan konsumsi cenderung berlangsung secara bersamaan. Jasa cenderung diproduksi dan dikonsumsi dalam waktu yang sama artinya penghasil jasa hadir secara fisik pada saat konsumsi berlangsung. Misalnya jasa pemijatan, pemijat, proses pemijatan dan yang dipijat harus hadir secara fisik. Pada saat pemijat melakukan kegiatan, secara bersamaan yang dipijat langsung merasakannya.
  2. Tidak tahan lama. Bahwa jasa tidak bisa disimpan untuk kemudian dijual atau digunakan, sehingga pada dasarnya jasa langsung dikonsumsi pada saat diberi. Daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan selalu ada dan mantap karena menghasilkan jasa di muka dengan mudah. Bila permintaan turun, maka masalah yang sulit akan segera muncul.
  3. Sulit untuk distandardisasi atau diseragamkan. Industri jasa cenderung dibedakan berdasarkan orang (people based) dan peralatan (equipment based). Kualitas jasa yang diberikan oleh manusia dan mesin/peralatan berbeda-beda, tergantung pada siapa yang memberi, bagaimana, memberikannya, serta waktu dan tempat jasa tersebut diberikan.Artinya bisa saja terjadi untuk jasa yang sama bila diberikan oleh orang yang berbeda atau orang yang sama tetapi dengan menggunakan alat yang berbeda, maka tidak kecil kemungkinan hasilnya juga berbeda. Ini terjadi karena adanya perbedaan kemampuan, keterampilan, pengalaman dan subyektivitas pemberi jasa.
Bila kita mencoba mendefinisikan jasa dengan memperhatikan karakteristik jasa yang telah disebutkan di atas, maka jasa dapat dipandang sebagai sekelompok manfaat yang berdaya guna baik secara eksplisit dan implisit.



Demikiaan sekilas tentang karakteristik ciri produk jasa. Dengan memahami karakteristik ciri jasa, diharapkan dapat membantu bagaimana mengelola dan mengembangkan kualitas jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen merasa puas.
Hari ini telah dibaca  kali

Postingan Populer

Postingan Lain Yang Perlu Dibaca

Dimensi Kualitas Produk Jasa

Arsip Blog