Komponen Biaya Kualitas
Dikalangan praktisi, hidup tiga pandangan tentang biaya kualitas. Ada yang berpandangan bahwa semakin tinggi kualitas, maka berarti semakin tinggi pula biaya dan selanjutnya semakin tinggi pula harga. Dengan demikian harga yang tinggi ditafsirkan sebagai produk yang berkualitas.
Pandangan yang lain menyatakan bahwa biaya untuk meningkatkan kualitas lebih kecil dari penghematan yang dihasilkan. Penghematan di sini adalah penghematan yang dihasilkan oleh berkurangnya pengerjaan ulang produk cacat atau produk rusak dan biaya lainnya yang terkait dengan kecacatan atau kerusakan. Sementara pandangan yang ketiga menyatakan bahwa biaya kualitas akan lebih tinggi dari biaya yang terjadi bila produk atau jasa diproses secara benar sejak awal.
Terkait dengan berbagai pandangan tersebut, lalu apa sebenarnya pengertian biaya kualitas itu? Ada yang berpendapat bahwa pengertian biaya kualitas adalah biaya yang timbul dari semua upaya untuk membuat produk menjadi berkualitas. Namun ada juga yang berpendapat bahwa biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena adanya produk cacat atau rusak atau produk dengan kualitas jelek.
Kesemua pengertian biaya kualitas yang telah disebutkan merupakan pengertian sempit. Dalam arti yang lebih luas, biaya kualitas tidak hanya menyangkut biaya secara langsung, tetapi juga biaya akibat kehilangan pelanggan, kehilangan pangsa pasar, biaya kehilangan peluang dan banyak lagi biaya tersembunyi lainnya.
Biaya kualitas adalah merupakan suatu kelompok biaya yang terdiri dari beberapa elemen biaya. Elemen-elemen biaya yang tergolong sebagai biaya kualitas ada yang berasal dari dalam perusahaan dan ada yang berasal dari luar perusahaan. Biaya kualitas yang berasal dari dalam perusahaan adalah biaya kualitas yang terjadi sehubungan dengan upaya menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan. Sedangkan biaya kualitas yang berasal dari luar perusahaan adalah biaya kualitas yang timbul setelah produk atau jasa sampai kepada konsumen. Dengan mempertimbangkan asal atau sumber biaya kualitas, dapat diidentifikasi setidaknya lima komponen biaya kualitas yaitu:
Pertama, Biaya Pencegahan (preventive cost). Biaya pencegahan ini merupakan biaya yang timbul sehubungan dengan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya produk cacat atau rusak misalnya biaya untuk mengidentifikasi dan menghilangkan penyebab kerusakan agar tidak terulang kembali. Yang termasuk elemen biaya pencegahan adalah biaya perencanaan kualitas. Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan perencanaan dan pengembangan sistem jaminan kualitas.
Misalnya : biaya persiapan desain, biaya kebijakan operasional, dll. Biaya pemasaran dan pelanggan yang merupakan biaya yang ditimbulkan untuk evaluasi pelanggan dan evaluasi kualitas yang dikehendaki pelanggan serta biaya untuk mengetahui, mempengaruhi persepsi dan kepuasaan pelanggan terhadap produk dan jasa pelayanan. Biaya operasi pabrik dan jasa pelayanan. Biaya yang ditimbulkan untuk menjamin kemampuan dan kesiapan operasi agar memenuhi standar kualitas yang membutuhkan pengendalian kualitas semua aktifitas yang membutuhkan tenaga operasi yang berkualitas. Biaya pengembangan desain produk dan jasa pelayanan. Biaya yang ditimbulkan untuk menterjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam standar kualitas produk dan jasa pelayanan baru. Biaya pembelian. Biaya yang ditimbulkan untuk menjamin kesesuaian komponen dan material atau biaya yang ditimbulkan untuk meminimmunkan pengaruh komponen dan material yang tidak cocok dengan kualitas produk dan jasa pelayanan. Biaya kualitas. Biaya yang timbul dan untuk semua administrasi yang berkaitan dengan fungsi manajemen kualitas. Biaya program administrasi
Biaya yang berhubungan dengan kegiatan khusus desain proyek untuk memonitor dan memperbaiki kualitas, seperti siklus kualitas dan program perbaikan kesalahan.
Kedua adalah Biaya Inspeksi (Inspection Cost). Biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Yang termasuk biaya ini adalah semua biaya yang tibul sehubungan kengan kegiatan pemeriksaan dan monitoring seperti misalnya gaji controler, administrasi pemeriksaan dan monitoring, dll
Ketiga, Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cost). Biaya yang terjadi karena ketidaksesuaian produk yang dihasilkan dengan standar dan terdeteksi sebelum produk dipasarkan.
Yang terakhir adalah Elemen Biaya Kegagalan Eksternal (Exsternal Failure Cost). Biaya yang terjadi karena produk gagal memenuhi persyaratan dan baru diketahui setelah produk dipasarkan.
Keempat elemen biaya di atas perlu mendapat perhatian dalam membuat kebijakan terkait kualitas. Bagaimanapun, setiap kebijakan terkait kualitas akan berimplikasi pada besarnya total biaya ketiga elemen tersebut atau yang sering disebut total biaya kualitas.
Labels:
Biaya
,
Biaya Inspeksi
,
Biaya Kegagalan Eksternal
,
Biaya Kegagalan Internal
,
Biaya Pencegahan
,
Exsternal Failure Cost
,
inspection cost
,
Internal Failure Cost
,
Kualitas
,
Manajemen Kualitas
,
preventive cost
Hari ini telah dibaca kali
Postingan Populer
-
Sebagai suatu proses, pengambilan keputusan terdiri dari beberapa tahapan. Individu atau kelompok atau organisasi dalam pengambilan sua...
-
Pesan bahwa kita sebaiknya tidak meremehkan perkara kecil atau mungkin sepele dapat diperoleh dari sebuah syair kuno Jepang yang berbunyi...
-
Performance Management . Kata Performance di sini sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya ki...
-
Apa itu retensi karyawan? Definisi atau pengertian retensi karyawan sering diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan karyawan di dal...
-
Penerapan manajemen kualitas adalah hal sangat penting untuk menciptakan keunggulan daya saing. Keberhasilan menerapkan manajemen kualit...
-
Setiap orang atau organisasi yang akan melakukan pengambilan keputusan selalu memiliki tujuan yang terkait dengan keputusan yang diambiln...
-
Berbicara tentang subyek pengambilan keputusan berarti berbicara tentang siapa yang mengambil keputusan. Pengambilan keputusan dapat dila...
-
Saat kita sedang dalam proses mengambil keputusan, maka pengambilan keputusan itu akan menyangkut beberapa komponen atau unsur. Komponen ...
-
Dukungan Organisasional yang dipersepsikan atau dalam istilah kerennya adalah Perceived organizational support (POS) merupakan persepsi k...
-
Mutu tidak hanya ada dalam institusi bisnis, tapi mutu juga telah menjadi kebutuhan dalam institusi pendidikan. Hal ini ditunjukkan agar...
Postingan Lain Yang Perlu Dibaca
Arsip Blog
-
▼
2018
(48)
-
▼
Mei
(34)
- Dampak Implementasi Manajemen Kualitas ISO 9000
- Model Konseptual Kualitas Jasa (Conceptual Model o...
- Model Kualitas Jasa Terpadu (Total Quality Service)
- Model Kualitas Segitiga Jasa (Service Triangle)
- Tips Memperbaiki Kualitas Jasa Pelayanan
- Sudut Pandang Pendekatan Dalam Melihat "Kualitas"
- Pendekatan Inovatif Mengukur Kualitas
- Mengukur Kualitas Melalui Penelitian Pasar
- Pengukuran Kualitas Melalui Perhitungan Biaya
- Karakteristik Ciri Produk Jasa
- Apa yang dimaksud dengan "Kualitas"?
- Sertifikasi Standard Internasional ISO 9000
- Kapan Perlu Sertifikasi ISO-9000?
- Tips Agar Berhasil Mengimplementasikan Sertifikasi...
- Sertifikasi Kualitas Standard Internasional
- Standard Kualitas Internasional
- Hubungan Biaya Kualitas dan Pengawasan Kualitas
- Komponen Biaya Kualitas
- Dimensi Kualitas Produk Jasa
- Dimensi Kualitas Produk Barang
- Lima Pilar Manajemen Kualitas
- Pentingnya Manajemen Kualitas
- Sejarah Singkat Manajemen Kualitas
- Apa Itu Manajemen Kualitas?
- Subyek Pengambilan Keputusan: Individual dan Kelompok
- Komponen Pengambilan Keputusan
- Mendapatkan Gagasan Alternatif Sebelum Mengambil K...
- Langkah-Langkah Mengumpulkan Data Dan Informasi Ya...
- Tips Meminimumkan Kesalahan Dalam Menentukan Inti ...
- Kendala Dan Kesulitan Dalam Menentukan Inti/ Akar ...
- Tahapan Pengambilan Keputusan
- Proses Pengambilan Keputusan
- Tujuan Pengambilan Keputusan
- Tahukah Anda Apa Sebenarnya Yang Dimaksud Pengambi...
-
▼
Mei
(34)