Model Konseptual Kualitas Jasa (Conceptual Model of Service Quality)
Model konseptual kualitas jasa atau dalam bahasa kerennya conceptual model of service quality merupakan model penciptaan kualitas yang dimulai dari mengenali kesenjangan (gap) pelayanan yang terjadi sampai dengan mencari jalan keluar untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan tersebut.
Yang dimaksud kesenjangan atau gap di sini adalah ketidaksesuain antar apa yang menjadi harapan konsumen dengan apa yang telah diterimanya dari pemberi jasa. Ada dua kategori kesenjangan, yaitu:
Kategori pertama, kesenjangan yang muncul dari dalam perusahaan. Merupakan kesenjangan yang disebabkan oleh hal-hal yang ada di dalam perusahaan misalnya pengetahuan manajemen, cara kerja, kemampuan sumber daya manusia termasuk teknologi dan fasilitas lain. Hal-hal tersebut dapat menciptakan kesenjangan yang oleh Parasuraman dkk diidentifikasi menjadi empat jenis kesenjangan yaitu:
Kesenjangan pertama (GAP 1) yang timbul karena manajemen tidak memiliki data informasi dan pengetahuan yang cukup mengenai siapa yang dilayani sehingga manajemen memiliki pemahaman yang tidak tepat mengenai apa yang diharapkan konsumen, atau lebih parahnya lagi manajemen sama sekali tidak mengetahui apa sebenarnya yang diharapkan konsumen.
Kesenjangan kedua (GAP 2) adalah kesenjangan yang disebabkan oleh tidak dimilikinya disain dan standar pelayanan yang tepat sehingga jasa yang dihasilkan memiliki variasi yang sangat tinggi. Variasi ini lebih disebabkan oleh tidak adanya pedoman tata kerja atau standard kerja dalam proses penciptaan jasa.
Selanjutnya, Kesenjangan ketiga (GAP 3) adalah kesenjangan yang timbul karena perusahaan tidak memberikan pelayanan berdasar standar kerja yang telah ditentukan. Ini terjadi karena petugas pemberi jasa kurang memahami prosedur, tata cara atau standard kerja yang telah ditetapkan. Bisa saja karena kurangnya sosialisasi mengenai hal tersebut.
Kesenjangan keempat (GAP 4) adalah kesenjangan yang timbul karena pemberi jasa tidak memberikan pelayanan yang sesuai dengan apa yang dijanjikannya. Artinya pemberi jasa tidak memiliki komitmen tuntuk memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan baik melalui komunikasi lisan langsung maupun melalui media periklanan.
Kategori yang kedua adalah kesenjangan yang muncul dari luar perusahaan. Maksudnya adalah ketidaksesuaian antara apa yang diharap konsumen dengan apa yang diterima dari pemberi jasa yang timbul karena hal-hal di luar perusahaan dan tidak ada kaitannya dengan kemampuan, sumber daya yang dimiliki oleh pemberi jasa.
Kesenjangan yang semata-mata timbul karena hal-hal yang bersifat perseptual subyektif dari konsumen. Kesenjangan jenis ini sering disebut sebagai kesenjangan kelima atau disebut GAP 5, yakni kesenjangan karena adanya perbedaan persepsi antara apa yang dirasakan dan apa yang diharapkan oleh konsumen.
Model ini banyak digunakan oleh para eksekutif karena memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh pada sebab terjadi ketidakpuasan yang terkait kualitas jasa pelayanan. Dengan memahami pada bagian mana kesenjangan terjadi, maka akan memudahkan kita melakukan perbaikan kualitas produk jasa yang kita tawarkan kepada konsumen secra lebih terfokus.
Labels:
Jasa
,
Kualitas
,
Manajemen Kualitas
,
Model
,
Parasuraman
,
Produk
Hari ini telah dibaca kali
Postingan Populer
-
Sebagai suatu proses, pengambilan keputusan terdiri dari beberapa tahapan. Individu atau kelompok atau organisasi dalam pengambilan sua...
-
Pesan bahwa kita sebaiknya tidak meremehkan perkara kecil atau mungkin sepele dapat diperoleh dari sebuah syair kuno Jepang yang berbunyi...
-
Performance Management . Kata Performance di sini sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya ki...
-
Apa itu retensi karyawan? Definisi atau pengertian retensi karyawan sering diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan karyawan di dal...
-
Penerapan manajemen kualitas adalah hal sangat penting untuk menciptakan keunggulan daya saing. Keberhasilan menerapkan manajemen kualit...
-
Setiap orang atau organisasi yang akan melakukan pengambilan keputusan selalu memiliki tujuan yang terkait dengan keputusan yang diambiln...
-
Berbicara tentang subyek pengambilan keputusan berarti berbicara tentang siapa yang mengambil keputusan. Pengambilan keputusan dapat dila...
-
Saat kita sedang dalam proses mengambil keputusan, maka pengambilan keputusan itu akan menyangkut beberapa komponen atau unsur. Komponen ...
-
Dukungan Organisasional yang dipersepsikan atau dalam istilah kerennya adalah Perceived organizational support (POS) merupakan persepsi k...
-
Mutu tidak hanya ada dalam institusi bisnis, tapi mutu juga telah menjadi kebutuhan dalam institusi pendidikan. Hal ini ditunjukkan agar...
Postingan Lain Yang Perlu Dibaca
Arsip Blog
-
▼
2018
(48)
-
▼
Mei
(34)
- Dampak Implementasi Manajemen Kualitas ISO 9000
- Model Konseptual Kualitas Jasa (Conceptual Model o...
- Model Kualitas Jasa Terpadu (Total Quality Service)
- Model Kualitas Segitiga Jasa (Service Triangle)
- Tips Memperbaiki Kualitas Jasa Pelayanan
- Sudut Pandang Pendekatan Dalam Melihat "Kualitas"
- Pendekatan Inovatif Mengukur Kualitas
- Mengukur Kualitas Melalui Penelitian Pasar
- Pengukuran Kualitas Melalui Perhitungan Biaya
- Karakteristik Ciri Produk Jasa
- Apa yang dimaksud dengan "Kualitas"?
- Sertifikasi Standard Internasional ISO 9000
- Kapan Perlu Sertifikasi ISO-9000?
- Tips Agar Berhasil Mengimplementasikan Sertifikasi...
- Sertifikasi Kualitas Standard Internasional
- Standard Kualitas Internasional
- Hubungan Biaya Kualitas dan Pengawasan Kualitas
- Komponen Biaya Kualitas
- Dimensi Kualitas Produk Jasa
- Dimensi Kualitas Produk Barang
- Lima Pilar Manajemen Kualitas
- Pentingnya Manajemen Kualitas
- Sejarah Singkat Manajemen Kualitas
- Apa Itu Manajemen Kualitas?
- Subyek Pengambilan Keputusan: Individual dan Kelompok
- Komponen Pengambilan Keputusan
- Mendapatkan Gagasan Alternatif Sebelum Mengambil K...
- Langkah-Langkah Mengumpulkan Data Dan Informasi Ya...
- Tips Meminimumkan Kesalahan Dalam Menentukan Inti ...
- Kendala Dan Kesulitan Dalam Menentukan Inti/ Akar ...
- Tahapan Pengambilan Keputusan
- Proses Pengambilan Keputusan
- Tujuan Pengambilan Keputusan
- Tahukah Anda Apa Sebenarnya Yang Dimaksud Pengambi...
-
▼
Mei
(34)